⚽ Abu Ubaidah Bin Jarrah Gugur Pada Waktu Pembebasan Kota

Selainitu, khalifah Umar bin Abdul Aziz memerintahkan Muhammad bin Abu Bakar Al Hazni di Makkah untuk mengumpul dan menyusun hadis-hadis nabi Muhammad Saw. Beliau juga meriwayatkan hadis dari sejumlah tabiin lain dan banyak pula ulama hadis yang meriwayatkan hadis daripada beliau. 1. Prestasi Khalifah Umar bin Khattab dalam Perluasan daerah Kumpulanberita dan informasi terkaitAbu Ubaidah Bin Jarrah - | Halaman 127 - Ternyata Habib Bahar bin Smith Tersangka Kabar Bohong Penembakan Laskar FPI di KM 50. Barmak: Memeluk Islam di Era Utsman bin Affan, Berjaya SUBTANSISUNNAH DAN PEMBAGIAN-PEMBAGIANNYA Oleh DR. H. Abdurrahim Yapono, MA., M.Sc. (Konsultan Khusus Masjid Umm al-Sakinah) Pendahuluan Pada edisi pertama bulletin ini (tgl. 15.6.07) telah disinggung mengenai “Klasifikasi Sunnah Menurut Subtansi yang Berdimensi Hukum Fiqh” yang diangkat dari tulisan Syeikh Al-Dahlawi (w. 1176H) dalam Materitulisan yang terdapat didalam Naskah ini, yang diberi judul “ Sirah Nabawiyah, Sejarah Singkat Nabi Muhammad s.a.w.”, merupakan singkaan atau intisari dari tulisan yang bersumber kepada: 1. Buku sejarah yang disusun Syaikh Safiyyur-Rahman al Mubarakfury . Beliau adalah seorang ulama India, dan aseli bukunya berjudul: ar-Rahiq al 35Hadits Muslim Pilihan Kitab Pemerintahan. 1. Manusia itu pengikut kaum Quraisy dan khilafah ada pada kaum Quraisy. Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Manusia itu dalam urusan ini menjadi pengikut kaum Quraisy. Muslim mereka mengikuti muslim Quraisy, demikian pula kafir mereka mengikuti orang yang kafir dari Iahanya memberi tahukan hal itu kepada Abu Ubaidah bin Al-jarrah yang merupakan pimpinan umum sebelum kedatangan Khalid. Abu Bakar telah mengatakan pada saat akan memberangkatkan mereka, “Jika kalian telah sampai di negeri itu, dan pasukan musuh telah berkumpul untuk memerangi kalian, maka pemimpin kalian adalah Abu Ubaidah bin Al-Jarrah.” Abû‘Ubaidah Al-Jarrâh dan Nashrani “Nasionalis”. Khoirul Anwar 6 Juni 2017 3340. Adalah Abû ‘Ubaidah Al-Jarrâ h, salah seorang sahabat Nabi Muhammad yang dijanjikan masuk surga. Pada masa kepemimpinan Umar bin Khathab, ia berhasil menaklukkan kerajaan Romawi yang penguasa dan rakyatnya beragama Kristen. Penaklukan Romawi merupakan AbuUbaidah pun menjadi salah satu orang pertama yang memeluk Islam, saat berusia 28 tahun. Menjadi bagian golongan umat Muslim pertama di Mekah, ia pun menanggung hinaan dan penindasan yang dilakukan oleh kaum kafir Quraisy, seperti halnya Nabi Muhammad. Setelah itu, pada 623, Abu Ubaidah mengikuti Nabi Muhammad berhijrah dari Mekah ke Madinah. Halini ditunjukkannya saat Khalifah Umar bin Khathab mencopot sementara waktu kepemimpinan Khalid bin Walid tanpa ada kesalahan apa pun. Menariknya, ia menuntaskan perang dengan begitu sempurna. Setelah sukses, kepemimpinan pun ia serahkan kepada penggantinya, Abu Ubaidah bin Jarrah. Khalid tidak mempunyai obsesi dengan ketokohannya. AbuUbaidah memiliki nama lengkap Amir bin Abdullah bin Abi Ubaidah bin Jarrah. Dia masuk Islam melalui Abu Bakar ash-Shiddiq. Setelah memeluk Islam, Abu Ubaidah berjuang di jalan Allah menjadi fisabilillah. Dia ikut turun langsung dari satu perang ke perang yang lain. Dalam Perang Uhud, Abu Ubaidah selalu berdiri tak jauh dari Rasulullah. Dialah Abu Ubaidah bin Jarrah orang yang disabdakan Rasulullah, “Setiap umat memiliki orang kepercayaan. Dan orang kepercayaan umat Suratbalasan Abu Ubaidah ini oleh Umar dibacakan di depan kaum muslimin seusai melaksanakan shalat berjamah. “Wahai penduduk Madinah, sesungguhnya Abu Ubaidah mengharapkan aku dan kalian semua suka berjihad,” kata Umar. Memang Abu Ubaidah dikenal orang di zamannya sebagai orang yang zuhud. Umar pernah berkunjung ke Syam ketika Abu NMZM. – Kisah pembebasan kota Makkah berlanjut ketika Nabi Muhammad membagi pasukan Muslimin menjadi empat resimen saat menuju kota Makkah. Resimen utama dipimpin oleh Abu Ubaidah bin Jarrah dan Rasulullah ada di sana sebagai pemimpin tertinggi semua pasukan. Baca Juga Kisah Pembebasan Kota Makkah Part 1 Kisah Pembebasan Kota Makkah, Nabi Muhammad Memerintahkan Para Sahabat Menahan Diri Resimen Abu Ubaidah bin Jarrah ditugaskan untuk memasuki Makkah melalui rute utama Madinah, dari barat laut dekat Azakhir. Sedangkan itu, Zubair bin Awwam diamanahi memimpin resimen kedua yang memasuki Makkah dari barat daya, melalui jalan lintas barat bukit Kudai. Resimen yang masuk dari selatan melalui Kudai berada di bawah kepemimpinan sahabat Ali bin Abi Thalib. Resimen terakhir di bawah Khalid bin Walid ditugaskan untuk masuk dari timur laut, melalui Khandama dan Lait. Dilansir dari channel telegram Generasi Shalahuddin, dijelaskan bahwa taktik ini memungkinkan semua resimen untuk maju secara bersamaan dari semua arah untuk menuju Makkah. Hal ini akan menyebabkan kebingungan pasukan musuh dan mencegah konsentrasi mereka di satu titik. Alasan penting lainnya mengapa taktik ini dipilih adalah apabila satu atau dua resimen pasukan menghadapi perlawanan keras dan tidak mampu menerobos gerbang Makkah, maka pembebasan dapat berlanjut dari sisi-sisi lain. Perintah Rasulullah selama pembebasan adalah menekankan kepada para sahabatnya untuk menahan diri dari kontak senjata, kecuali orang Musyrikin Quraisy menyerang. Kaum Muslimin memasuki Makkah pada 20 Ramadan 8 Hijriah dan pembebasan ini berlangsung damai. Namun, resimen yang dipimpin Khalid harus berhadapan dengan orang-orang Quraisy yang melakukan perlawanan keras seperti Ikrimah dan Shafwan serta Suhail bin Amr. Mereka mengumpulkan sekelompok orang-orang Quraisy dan menghadapi pasukan Khalid. Puluhan musyrikin Quraisy menyerang para sahabat dengan pedang dan busur. Namun, setelah pertempuran singkat, orang-orang Quraisy menyerah setelah kehilangan 12 orang, sementara di pihak Muslimin ada dua pejuang yang syahid. Baca Juga Relawan Bagikan Makanan Berbuka Setiap Harinya di Makkah Detik-detik Pembebasan Makkah Pada hari mulia tersebut, langit Makkah serasa teduh. Orang-orang merasa aman dan kemuliaan Islam masuk ke setiap rongga-rongga rumah setiap penduduknya. Berhala-berhala yang mengelilingi Ka’bah serasa menyesakkan. Semua orang akhirnya tahu bahwa berhala itu tak lagi punya tempat di sisi Ka’bah. Kemudian, bersama dengan sahabat-sahabatnya, Rasulullah mengunjungi Ka’bah. Berhala-berhala yang berjumlah 350 itu dihancurkan. Setelah itu, Nabi Muhammad membacakan ayat sembari meruntuhkan patung-patung itu, Dan katakanlah, “Kebenaran telah datang dan yang batil telah lenyap. Sungguh, yang batil itu pasti lenyap.” Al-Isra 81 Melihat Rasulullah mengunjungi Ka’bah, orang-orang berkerumun di sekelilingnya. Menunggu apa keputusan yang akan dibuat oleh Sang Pembebas yang dahulu mereka zalimi itu. Pandangan Rasul penuh kewibawaan dan sama sekali tak menyiratkan keangkuhan. Beliau bersabda, “Wahai Quraisy, apa pendapat kalian tentang perlakuan yang harus aku berikan pada kalian?” Orang-orang menjawab, “Engkau adalah saudara kami yang mulia, putra saudara kami yang mulia.” Dan mereka berkata, “Kami mengharap maaf, wahai Nabi Allah. Kami tak pernah memikirkan kecuali yang baik tentangmu.” “Aku akan menyampaikan pada kalian dengan kata-kata yang sama dengan Yusuf katakan kepada saudara-saudaranya. Hari ini tidak ada teguran terhadapmu pergilah, karena kamu bebas.” Itulah kisah pembebasan kota Makkah yang bisa kita ambil pelajarannya. Bisa kita lihat bagaimana Rasulullah menyusun taktik pembebasan yang luar biasa, sehingga pembebasan berjalan dengan lancar. [Ind/Camus]

abu ubaidah bin jarrah gugur pada waktu pembebasan kota