🎯 Puisi Bencana Alam Indonesia
ContohPuisi Keindahan Alam Indonesia dan Lingkungan. Judul: Senja yang Indah; Judul: Sang Bulan Mengusap Lukaku; Judul: Batu Kelapa; Judul: Potongan Surga Nusantara; Judul: Awan; Judul: Sawah; Judul: Kemana Perginya Alam Lestari; Judul: Pantai; Judul: Dari Bentangan Langit; Judul: Keindahan Alam Indonesia; Judul: Tanah Airku; Judul: Permainya Desaku
Adabanyak yang gemar berbicara lewat tulisan, dan alam merupakan bahan untuk menuliskan sebuah puisi. Mengagumi atas alam sebagai Maha Karya yang kuasa, atau bahkan sebaliknya, bencana alam ganas yang sanggup membuat masyarakat kocar-kacir ketika alam sedang murka. Berikut beberapa puisi alam, baik tentang keindahan alam maupun murkanya.
Kumpulanpuisi bencana alam tentang tsunami Banten dan lampung. Belum kering air mata atas bencana alam gempa lombok dan bencana alam tsunami palu, kembali indonesia diuji dengan bencana alam tsunami di selat sunda yang menerjang Pandegelang Banten dan lampung, yang menelan ratusan korban dan ribuan luka-luka. Atas kejadian bencana alam Tsunami
Untuklebih jelasnya puisi tentang bencana alam telah menyapa disimak saja bait bait puisi berjudul alam telah menyapa dibawah ini. PUISI ALAM TELAH MENYAPA Oleh: Titis Arkadewi Panuluh. Menjerit menggila Pekik alam menangis Bumi bergoyang samba, dataran tinggi bergetar Bergoncang!!! Lautan bergejolak, ombak menari menyapa beringas
Menanggungpilu sambil tertatih. Anak-anaknya nakal semua. Biar dimarahi tapi tak pernah jera. Puisi tentang alam : bunga yang sedang bermekaran. Image courtesy of num skyman -
Kumpulanpuisi puisi cinta, puisi rindu, puisi tentang cinta, puisi romantis, puisi pahlawan, puisi bijak, puisi indonesia, contoh puisi, makna puisi ibu puisi ayah kata kata puisi motivasi, Puisi Islami, puisi religi, Puisi Kehidupan, Puisi Malam, Puisi pagi, puisi senja, puisi sedih, puisi alam, sajak, puisi hikmah, puisi bijak, puisi naratif, puisi indah dan menarik menyentuh hati
Untuklebih jelasnya puisi tentang bencana alam yang menceritakan tentang banjir, atau puisi air yang meluap disimak saja dibawah inipuisinya. PUISI: BANJIR Oleh: Sajak Kerinduan. Di awal tahun ini alam menggelar konser air mata awan dengan nyanyian khas dan tabuhan halilintar menghantam permukaan alam dengan sesekali hembusan napas angin
PUISI DUKA LARA DAN DO'A UNTUKMU PALU & DONGGALA Oleh: Farida Iskandar. Sruput kopi rasa tidak tertelan Lihat tivi beritakan bencana alam Yang mendera saudara-saudara kita Di Palu juga Donggala begitu memprihatinkan Sembilan ratus korban berserakan bergeletakan Belum tertangani sudah tiga hari berjejer dihalaman Rumah sakit penuh sesak korban
Akibatnyabanjir menjadi bencana alam yang sering terjadi di Indonesia, sebagaimana laporan data oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) diketahui sepanjang tahun 2021 telah terjadi 3.058 peristiwa bencana alam di tanah air, dari keseluruhan jumlah tersebut 42,1% diantarannya didominasi oleh bencana banjir (databoks.katadata.co.id, 2021).
NEGERIKHATULISTIWA DALAM PUISI. kami datang, kawan membawa sebungkus dendam menyusuri pasir dan injakan karang tegar pergolakan berdarah sampai musibah tak terkira bencana tetap merajarela. untuk penerbitan buku antologi puisi tunggal ke-8 berjudul BILA SUNYIKU IKUT TERLUKA.Ikut dalam 15 buku antologi puisi bersama penyair seluruh
KumpulanPuisi Tentang Bencana Alam Gempa Bumi Di Lombok Nusa tenggara Barat Lombok. Puisi bencana alam gempa bumi merupakan puisi yang terinspirasi dari rangkaian peristiwa alam atau kejadian alam semesta, yang dirangkai dengan berbagai kata puisi sehingga menyajikan kata kata tentang bencana alam gempa bumi. Nah bagaimana cerita duka dan kata
Dewasaini, Radikalisme dan Terorisme kian menjadi problem utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia. Indoktrinasi yang bersifat radikal dapat mengancam keutuhan NKRI.. Melihat fenomena tersebut, Fakultas Hukum Universitas Wijaya Putra mengundang salah satu Akademisi sekaligus Pengamat Terorisme di Indonesia, Dani Teguh Wibowo yang baru menyelesaikan pendidikan S3 setelah
ZjSfq. Bencana alam sering melanda. Apalagi akhir-selesai ini. Sehingga berbagai orang yang menciptakan puisi wacana musibah. Entah wacana banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi, dan lain sebagainya. Puisi petaka yaitu puisi yang menceritakan aneka macam hal perihal tragedi yang melanda manusia. Puisi tentang bencana alam bisa berisi banyak sekali hal. Mulai dari membuktikan kejadian. Hingga penyebab bencana alam itu sendiri. Seperti dimengerti, berbagai kerusakan alam alasannya ulah manusia. Alam yang tadinya asri dan indah, berubah gersang. Hutan pun semakin botak. Sungai-sungai banyak dikotori oleh sampah. Begitu pula dengan udara. Udara tercemar oleh polusi. Semua itu balasan tindakan manusia. Akibatnya pun akan dirasakan oleh manusia. Misalnya karena hutan makin sedikit, Di demam isu kemarau akan kelemahan air. Sebaliknya saat demam isu hujan, akan menjadikan banjir. Semua itu ialah balasan dari ulah insan sendiri. Berikut ini ialah kumpulan puisi bencana alam. Ada yang terdiri dari 2 bait, 3 bait, dan 4 bait. Semoga bisa menolong. Puisi Bencana Alam Singkat 2 BaitBersabarTerendamPuisi Bencana Alam 3 BaitMenggenangGunung MengamukPuisi Bencana Alam 4 BaitRuntuhAmpuni Dosa KamiPuisi Bencana Alam BanjirHujan Yang Belum RedaSungai SampahDikepung AirPuisi Bencana Alam TsunamiTangisan DukaCahaya HarapanBencana Gempa BumiBumi BerderakRasanya BerbedaRuntuhnya RumahSedih Di HatiKe Mana Berlari?Apa Yang Dimaksud Dengan Bencana?Apa Yang Dimaksud Dengan Gempa Bumi?Puisi Bencana Gunung MeletusAwan PanasAbu LetusanHilang DesakuBerkali-kaliKebakaran HutanDilalap ApiHutanku Yang MalangRindu Pada HutankuPuisi Tentang HutanPuisi Air TerjunKerusakan Alam Puisi Bencana Alam Singkat 2 Bait Di bawah ini yang merupakan kumpulan puisi yang singkat. Hanya terdiri dari 2 bait saja. Bercerita perihal musibah. Tentunya berisi kesedihan. Tetapi juga ada cita-cita. Semoga musibah ini bisa terselesaikan. Banjir Melanda Hujan turun tak reda-reda Amat deras tanpa jeda Semua itu suatu membuktikan Bahwa banjir datang melanda Karena banjir rumah tenggelam Merusak segala harta dan benda Pikiran pun terasa suram Hilang di jiwa rasa bahagia Bersabar Bencana datang kapan saja Kadang-kadang tidak disangka Datangnya dengan datang-tiba Manusia tak siap menghadapinya Apapun yang sedang terjadi Rasa tabah mesti di hati Bencana ini ketentuan rabbul Izzati Sebagai ujian bagi manusia di tampang bumi. Terendam Rumahku terendam air Tinggi sekali hingga di kaki Walaupun hujan hanya sebentar Banjir merendam area lebar Mungkin ini ulah manusia Yang menebang hutan dan rimba Di mana air hendaknya disimpan Jika tak ada pohon di dalam hutan Berikutnya ialah kumpulan puisi yang terdiri dari 3 bait. Biasanya digunakan untuk pelajaran anak-anak SMP. Sedangkan puisi yang singkat umumnya untuk anak-anak SD. Pelajari dan baca dengan seksama. Kemudian cobalah untuk mendeklamasikannya. Menjelang Panen Terhampar luas padi di desa Warnanya kuning keemasan Pemandangan yang membahagiakan jiwa Hamparan sawah bagai hiasan Sayang sayang seribu sayang Hujan turun tak kunjung reda Harapan senang pun melayang Air hujan merendam sawah Bencana ini sungguh menyedihkan Bagi penduduk di pedesaan Padi menguning ini rusak Menyisakan kepedihan Menggenang Ku lewati jalan itu Sehabis turun hujan Air banyak menggenang Di sepanjang tepian jalan Beginilah setiap hujan Air tak tertampung di selokan Akhirnya jalan pun terendam Membahayakan bagi pejalan Kenapa peristiwa ini terjadi Mungkinkah alasannya ulah kita Yang sudah tak memiliki nurani Merusak alam tanpa rasa berdosa. Gunung Mengamuk Kudengar kabar info Gunung Merapi jauh disana Yang lazimnya berdiam diri Kini mulai menunjukkan api Awan panas membumbung tinggi Dari kawah gunung berapi Membuat takut masyarakatdesa Jangan-jangan tragedi menimpa Bila Gunung mengamuk marah Hawa panas dimuntahkannya Mematikan kebun petani Menyisakan rasa sedih. Puisi Bencana Alam 4 Bait Puisi merupakan karya seni. Sudah diketahui sejak dulu era. Puisi kadang dipakai untuk merekam suatu peristiwa. Termasuk puisi di bawah ini. Merupakan puisi wacana peristiwa yang terdiri dari 4 bait. Asap Oh asap… Kau terus mengepul tinggi Dari hutan negeri ini Menyebar ke pelosok negeri Asep sudah menjadi kabut Menutupi persepsi mata Desaku seperti tertutup Memandang pun tak leluasa Wahai insan Mengapa temanmu membakar rimba Menimbulkan berbagai bencana Hingga kini tak juga reda Kau memperabukan pepohonan Sehingga rusak muka hutan Membunuh binatang hewan Apakah engkau tak berperasaan? Runtuh Bila bumi bergemeretak Walau hanya beberapa detak Gedung-gedung akan terguncang Rumah-rumah banyak yang runtuh Begitulah kalau tiba bencana Gempa bumi yang tak bisa diduga Paniklah para insan Banyak pula yang tertimpa Gempa bumi luar biasa Rumah kokoh hancur kesudahannya Kadang rata dengan tanah Tak ada kemegahan yang tersisa Wahai manusia yang lemah Jangan besar kepala di hadapan di hadapan-Nya Bila telah menimpakan bencana Ke manakah kaki selamatkan diri? Ampuni Dosa Kami Bila insan banyak dosa Bumi pun tak mau menerima Bumi gundah dan gusar Lalu tragedi datang melanda Sekiranya insan bertaqwa Maka bumi pun penuh berkah Jauh dari bala tragedi Menjauh dari alam yang murka Bencana ini memang menerpa Agar manusia menjadi sadar Meninggalkan aneka macam dosa Atau memilih mati terkapar Kembalilah wahai manusia Kepada perintah Tuhan yang Esa Bencana di dunia tak seberapa Di darul baka luar biasa Puisi Bencana Alam Banjir Bencana banjir sering terjadi. Terlebih di demam isu hujan. Dahulu bencana banjir umumnya terjadi di kota besar. Sekarang banjir dimana-mana. Di kota maupun di desa. Dahulu yang terkena banjir cuma Jakarta. Saat ini hampir semua kota. Kota Bandung, Surabaya, Pekanbaru, dan kota-kota yang lain di Indonesia. Banyak sekali penyebabnya. Karena telah tidak ada lagi hutan. Pepohonan banyak ditebang. Kemudian susukan air yang kurang baik. Dan tentunya sampah yang menggunung di mana-mana. Terutama di sungai-sungai. Semua itu menjadi penyebab tragedi banjir. Hujan Yang Belum Reda Dan bila hujan datang Resah pula rasa di dada Aku takut banjir melanda Menghancurkan harga benda Hujan ini belum juga reda Dalam hati saya berdoa Semoga tidak terjadi apa-apa Jangan sampai ada peristiwa Hujan ini tak pernah salah Hanya insan yang serakah Membabat hutan rimba Mengundang bala bencana Sungai Sampah Sungai ini begitu jernih Tempat bermain si anak ikan Air mengalir ke sawah-sawah Dari pagi hingga petang Airnya bersih amat bening Sejuk sekali jika disentuh Anak-anak pun bermain-main Berenang di air yang tak keruh Tapi itu kisah dahulu Kini semuanya telah berubah Kondisi sungai amatlah pilu Karena sungai sarat dengan sampah Saat hujan turun deras Air sungai pun meluap-luap Tumpah ke kampung-kampung Merendam rumah di kota-kota. Dikepung Air Bila manusia tak peduli Seolah-olah tidak punya hati Membuang sampah asal-asalan Membakar hutan, menghancurkan pegunungan. Akan tiba saatnya nanti Saat alam mulai beraksi Derita manusia dia tak peduli Karena manusia sudah menyakiti Datanglah banjir yang mengepung Jalan jalan terendam air Di mana-mana penyakit timbul Hati insan pun merasa duka Jika ingin hidup sejahtera Harmonis bareng alam semesta Cobalah untuk senantiasa peduli Jagalah keasrian alam ini. Puisi Bencana Alam Tsunami Bencana tsunami berulang kali terjadi. Di Palu dan di Aceh. Bencana ini menimbulkan kerusakan yang besar. Rumah rumah runtuh. Jiwa insan pun melayang. Tsunami biasanya disebabkan gempa bumi. Yaitu gempa bumi yang terjadi di lautan. Sehingga air bahari bergerak. Lalu bergelombang hingga ke tepi pantai. Ribuan korban jiwa melayang. Ribuan rumah hancur tak bersisa. Begitulah bila bencana tsunami melanda. Di bawah ini merupakan puisi ihwal tsunami. Gelombang Menerjang Di pagi hari yang begitu cerah Manusia melaksanakan aktivitasnya Sang surya pun bercahaya terang Menghangatkan bumi tersayang Tiba-tiba pantai mengering Airnya surut entah kemana Terlihat ikan bergeletakan Kehilangan air dari lautan Manusia asyik bermain Di tepi pantai yang sungguh indah Saat menyadari apa-apa Sebentar lagi datang tragedi Lalu dengan tiba-datang Gelombang tinggi bergulung gulung Bagaikan pohon pohon kelapa Yang menerkam dari samudra Gelombang itu terlihat pelan Padahal melaju ke daratan Hancurkan pantai satu sapuan Segalanya jadi berantakan Tangisan Duka Kulihat wajah-tampang suram Mata mereka terlihat dalam Isak tangis bersahutan Ada bencana dari lautan Anak kecil mencari ibunya Yang terpisah entah dimana Seorang ibu menangis pilu Melihat anaknya terbujur kaku Mayat-mayit bergelimpangan Memenuhi sepanjang jalan Bencana ini cuma sesaat Tapi dampaknya begitu hebat Lautan menumpahkan air Hingga menyapu ke tepian Manusia tak lagi berpikir Hanya mencoba menyelamatkan Rumah-rumah pun runtuh Berantakan diterjang gelombang Bagaikan mainan dari kertas Saat disapu ombak yang keras Betapa lemah insan Saat menghadapi bala tragedi Wajah alam tampak murka Menyisakan pedih semata Cahaya Harapan Bencana merusak seluruhnya Meruntuhkan rumah-rumah Yang dibangun begitu usang Hancur hanya saat itu juga Gedung-gedung yang begitu megah Tak mempunyai kekuatan apa-apa Alam lebih kuat dari manusia Di hadapan tragedi tak berdaya Untuk apa bersedih hati Bencana ini udah di ratapi Nyalakanlah api keinginan Untuk membangun kurun depan Mari kita bangun kembali Meneruskan kehidupan ini Tak ada gunanya bersedih diri Semua luka mari kita obat Semua memang terlihat berlawanan Setelah tragedi datang melanda Tuhan sudah menunjukkan potensi Agar kita pulang ke pintu pertobatan Bencana Gempa Bumi Indonesia kerap kali ditimpa gempa bumi. Gempa bumi memang tak mampu dikesampingkan. Kecuali dengan banyak-banyak bertakwa kepada Allah. Semakin kesini kian banyak gempa bumi. Itulah yang telah disampaikan oleh Rasulullah. Semakin banyak kemaksiatan, bertambah banyak gempa bumi tiba. Gempa bumi bukan sekedar fenomena alam. Tukang kendang terjadinya patahan. Tetapi gempa bumi ada relevansinya dengan dosa-dosa manusia. Ketika tragedi datang, jadi pelajaran bagi orang yang beriman. Gempa bumi besar pernah terjadi di aneka macam tempat. Di Lampung, di Palu, Mentawai, Jogjakarta, dan banyak daerah lainnya. Apabila gempa ini terjadi di lautan, mampu menjadikan tsunami. Bumi Berderak Hanya sesaat Tiba-datang bumi berderak Rumah-rumah patah dan rusak Apa yang sudah terjadi Telah tiba gempa bumi Menggetarkan sanubari Manusia bagaikan limbung Tak tau apa yang terjadi Duka lara merundung Gempa mengguncang negeri ini Rasanya Berbeda Kemarin terasa indah Langit biru begitu cerah Anak ibu bercengkrama Begitu hangat di keluarga Hari ini semua berganti Keindahan itu sudah berlalu Bumi tampak berantakan Orang menangis di reruntuhan Tinggalah puing-puing Yang menyesakkan cita-cita Tubuh banyak yang terluka Oleh tragedi yang datang-tiba Mungkin ini yaitu cobaan Untuk mereka yang beriman Atau sekedar pengingat Agar hentikan semua maksiat Runtuhnya Rumah Di rumah itu Ada canda dan tawa Banyak kita beribu-ribu Semarakan hari-hari dunia Siapa yang menduga Gempa bumi tiba melanda Rumah runtuh seketika Menyisakan puing-puing saja Atap rumah ambruk Tiang tiang sudah patah Dinding kuat runtuh Hati ini menjadi kelabu Sedih Di Hati Seorang anak kecil Sendiri duduk menggigil Menatap rumahnya yang runtuh Ibunya terbaring kaku Ia menatap ke sekitar Desanya mirip tak diketahui Orang-orang ketakutan keluar Dengan paras yang begitu muram Gempa bumi mengganti tampang Yang ceria kini berduka Yang indah kini berubah Puing-puing di mana-mana Sedih pilu hatinya Anak kecil itu meratap murung Hanya air mata yang mengalir Menghadapi peristiwa yang tak terpikir. Ke Mana Berlari? Ketika bencana terjadi Kemana lagi manusia berlari Tak ada tempat untuk berlindung Hanya kepada Tuhan memohon ampun Sungguh tak bisa kita menahan Apabila tragedi menyerang Lemah lunglai segala daya Itulah kekuasaan Tuhan yang Esa Tak ada kawasan berlari Kecuali hanya kepada-Nya Jangan angkuhkan diri Bersimpuhlah kepada-Nya. Apa Yang Dimaksud Dengan Bencana? BENCANA yakni peristiwa atau rangkaian insiden yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan penduduk yang disebabkan, baik oleh aspek alam dan/atau faktor nonalam maupun faktor insan sehingga menjadikan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan imbas psikologis. Apa Yang Dimaksud Dengan Gempa Bumi? Gempa bumi yakni getaran atau getar-getar yang terjadi di permukaan bumi balasan pelepasan energi dari dalam secara tiba-datang yang membuat gelombang seismik. Puisi Bencana Gunung Meletus Letusan gunung merupakan kejadian yang terjadi balasan endapan magma di dalam perut bumi yang didorong keluar oleh gas yang bertekanan tinggi. Bencana letusan gunung terjadi berulang kali di Indonesia. Salah satu yang besar adalah letusan gunung Krakatau. Letusan gunung ini memisahkan antara pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Artinya Gunung Krakatau memiliki letusan yang sangat ahli. Letusan itu terjadi sekitar tahun 1800-an. Menurut para hebat, debu dari letusan gunung Krakatau hingga ke Eropa. Saat ini masih banyak gunung yang masih aktif. Gunung Merapi dan Gunung Sinabung merupakan letusan yang juga sungguh besar. Bencana tersebut menghancurkan pertanian penduduk . Abu dari letusan gunung menimbulkan flora mati. Berikut ini merupakan puisi tragedi gunung meletus. Awan Panas Membumbung tinggi ke angkasa Bagaikan awan yang bergulung-gulung Hawa panas sungguh terasa Sebuah mengambarkan dari gunung Manusia mulai panik Tak usang lagi ada letusan Lava mulai dikeluarkan Dengan bunyi menggetarkan Burung-burung melayang Meninggalkan pegunungan Begitu pula aneka macam hewan Karena peristiwa sudah dicicipi Tak ada yang bisa dijalankan Desa permai ditinggalkan Karena nyawa sebagai taruhan Jika gunung mengeluarkan letusan. Abu Letusan Kau tebarkan bubuk Pada desa yang kamu pangku Menebarkan hawa di udara Panas melanda sangat terasa Kau terbarkan bubuk Pada daun-daun di kebun Sayuran pun mulai layu Panasmu memang tak tertahankan Kau terbarkan debu Ke utara ke selatan Kepada insan maupun hewan Membuat mereka ketakutan Kau terbarkan bubuk Sesuai perintah dari Tuhan Agar tumbuh di hati manusia Rasa takut juga keinginan. Hilang Desaku Hilang desaku Ditimpa oleh tragedi Letusan gunung Memporak-porandakannya Hilang desaku Juga sawah dan kebunnya Yang tersisa hanyalah debu Sisa dari peristiwa itu Kami mesti bangun lagi Membangun desa ini Agar kembali asri Indah berbunga dan bersemi. Berkali-kali Oh Gunung Merapi Engkau masih beraksi Lagi dan lagi Belum juga berhenti Engkau meletus saban hari Membuat khawatir setiap diri Kapankah tenang kembali Melihat wajahmu berseri-seri. Kami cuma menunggu Berdoa di tenda-tenda kami Kau menggelegar kami sunyi Menjaga asa tetap bersemi. Kebakaran Hutan Bencana bisa dalam bentuk apa saja. Misalnya kebakaran hutan, banjir bandang, letusan gunung, ataupun gempa bumi. Salah satu bencana yang terjadi hampir setiap tahun yaitu kebakaran hutan. Biasanya terjadi di waktu kemarau. Kebakaran hutan berpengaruh pada banyak hal. Mengakibatkan kabut asap. Kematian hewan-binatang. Semakin hari hutan di Indonesia semakin sedikit. Hal itu disebabkan adanya pembukaan kebun dan pertambangan. Kebakaran hutan kadang-kadang terjadi dengan alamiah. Namun banyaknya adalah karena ulah manusia. Dilalap Api Api menyala-nyala Menghanguskan pepohonan Memerahkan dedaunan Merusak rumah para hewan Malangnya hutanku Yang hijau dan rimbun Memberikan kesegaran Pada penghuni alam Namun sekarang ia terkapar Oleh api yang membakar Berhari-hari tak juga padam Menyisakan nasib yang kelam Hutanku Yang Malang Dedaunan sekarang berapi Meruntuhkan kesejukan Bermula dari tepi Membakar ke tengah hutan Batang-batang hangus terbakar Hitam kelam menjadi debu Daun-daun berguguran Tersisa jadi ingatan Engkau yang sudah memberi udara Memberi oksigen terhadap insan Memberikan rumah pada margasatwa Kini menanggung beban derita Rindu Pada Hutanku Kami rindu kepada hutan Di mana burung berkicauan Melangkah dalam pertunjukan Mendengarkan nyanyian hewan Kemarin rindu pada hutan Yang luas membentang Menjadi paru-paru dunia Sumber hidup bagi manusia Ini hutanku menanggung luka Jilatan api membuat sengsara Ada ulah dari tangan manusia Yang menjadikannya menderita Puisi Tentang Hutan Hutan memang suatu pandangan baru. Banyak dibentuk menjadi puisi. Silahkan baca di Puisi Tentang Hutan Untuk Anak Sekolah. Puisi Air Terjun Air menggeluti sangatlah indah. Merupakan bab dari alam. Yang merupakan air yang mengalir kemudian jatuh. Biasanya berada di antara pegunungan. Ingin puisi perihal gerojokan? Baca di Puisi Air Terjun Indah. Kerusakan Alam Awalnya alam begitu indah. Seperti gunung, pantai, dan persawahan. Namun kadang-kadang dirusak oleh insan. Entah dengan membuang sampah maupun melaksanakan acara mirip pertambangan. Sehingga alam rusak. Baca puisinya di Puisi Kerusakan Alam. Ref
Berikut ini adalah puisi tentang bencana alam banjir dengan judul puisi banjir 4 bait. bagaimana cerita puisi bencana banjir dalam bait puisi tentang banjir yang dipublikasikan berkas bercerita seperti puisi tentang banjir 3 bait 4 baris atau puisi tentang banjir di desa ataukah berkisah seperti puisi sedih tentang kerusakan alam atau syair bencana lebih jelasnya puisi tentang banjir 4 bait disimak saja puisinya dibawah ini agar mengerti arti puisi banjir dan Panji BhuanaAir yang tumpah dari tempayan langitMembasahi bumi beranak kali membukitAdalah air yang kau mintakan di saat sulitKetika bumi kering kerontang rekah telentang sakitSeharusnya kita jaga kelestarian alamKetika ia datang memenuhi undangan salamSehingga air tidak membentangMenjadi banjir yang membuat gamangIklim dan cuaca yang terbacaDalam tahun-tahun sepanjang masaBukankah kita sudah faham akan kehadirannyaMengapa mengabaikan selaksa kabar beritaWaktu yang bergeserTerlukis dalam parameterHanya kelalaian tumpah berember-emberMembentang samudra di air meluberBekasi, 21 Pebruari 2021
Kumpulan puisi tentang bencana alam. Tsunami, banjir, tanah longsor, gunung meletus, gempa bumi serta angin puting beliung dan kabut asap merupakan bencana yang sering terjadi di Indonesia yang ketika datang memberikan dampak yang buruk bagi mereka yang tertimpa musibah bencana alam tersebut tersebut diatas. Semoga mereka yang tertimpa dapat di berikan kesabaran serta ketabahan hati dari ujian Sang Maha pengatur segalanya di dunia ini. Sebagaimana di ketahui bencana alam adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang diakibatkan, baik oleh faktor alam dan/atau faktor non alam maupun faktor manusia sendiri sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa , kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, yang berimbas langsung pada manusia. Begitulah pengertian tentang bencana alam. namun dalam kejadian yang sering ditemui bencana juga ada berbagai macam, bukan hanya bencana alam. Dalam dunia cinta pun bahkan ada namanya bencana cinta dan bencana atau musibah yang lainnya yang sering kita dengar akan tetapi yang di bahas disini adalah puisi tentang bencana alam dan kumpulan puisi bencana alam yang di tulis para penulis yang peduli dengan bencana alam yang sering menimpa negeri kita Indonesia. Macam-macam bencana alam yang pernah terjadi di indonesia yang memberikan dampak buruk bagi mereka yang tertimpa musibah, seperti tentang bencana alam tsunami yang terjadi di Aceh, bencana alam tanah longsor, bencana alam gunung meletus, bencana banjir dan lain sebagainya musibah alam. terkadang terjadi karena ulah manusia itu sendiri yang tak mencintai alam. Berkaitan dengan kata tentang bencana alam berikut ini kumpulan puisi tentang bencana alam dan puisi musibah yang sering terjadi di indonesia, adapun masing masing judul puisinya antara lain. Puisi Lakon Anak Bencana Puisi Mereningkan cerita bencana Puisi 9,3 ritcher Puisi bencana alam gempa Puisi bencana Salah satu lirik dari puisinya yang dapat juka di katakan bencana tapi bencana cinta hehehe. "lusuh hatiku. keriput wibawaku. ketika sang kuasa menunjuk daku. gemetar menyelimuti kalbu duka. bermain menggapai ceria. masa lalu telah berlalu. masa depan mengalir berlabu. berbagai macam bencana". Kumpulan puisi tentang bencana alam di indonesia yang mengharukan Bagaiama cerita puisi tentang bencana alam atau puisi musibah dalam kumpulan puisi bencana alam yang dipublikasikan blog puisi dan kata bijak, selengkapnya disimak saja puisi tentang kata kata bencana berikut ini. PUISI LAKON‬ ANAK BENCANAOleh Kakcik Coconutz Blezz Merapi menyembur kemurkaan. Tsyunami menggulung kehidupan. Derita dan jeritan menggelegar di ujung kehitmatan. Anak beranak gugur dalam penantian. Sutradara mengatur naskah. Jelata berperan dgn berdebah. Inikah yg dinamakan kehidupan. Bencana menyambuk keridhoan. Bencana dikekang sang surya. Kematian sdh tercetak dimata. Bencana terlukis di jiwa. Padahal hamba belum mengenal duka. Lusuh hatiku. Keriput wibawaku. Ketika sang kuasa menunjuk daku. Gemetar menyelimuti kalbu. Anak-anak mati tak berdaya. Bernyanyi menghibur duka. Bermain menggapai ceria. Pondok menjadi tempat bersahaja. Bumi ini sudah tua. Berbagai peristiwa sdh terlupa. Walaupun kita berbeda agama. Jgn hilangkan sikap bhineka tunggal ika. Puisi Merenungkan Derita Bencana Di suatu pagi nan sunyi. Daku merenung menatap matahari. Melihat masa lampau duniawi. Yang terlawati termakan hari. Masa lalu telah berlalu. Masa depan mengalir berlabu. Berbagai macam bencana telah meramu. Derita daripadanya menghempas kalbu. Dunia sudah terlalu tua. Berbagai derita murka telah terpanah. Manusia mengasik berdesak darah karnanya. Tetapi yang Kuasa terus menghijat kami dgn bencananya. Apakah ada sangkutannya dgn dosa. Mengapa engkau murka wahai sang kuasa. Apabila kami berdosa tunjukan jalan menuntut pahala. supaya hidup kami lebih bercahaya. PUISI GEMPA 9,3 RITCHER Laut beriakriak tenang di malam berbintang Berasyikmasyuk muson barat membelai layar Biduk bercadik melaju tenang Dalam buaian samudra hindia luas membentang Rembulan genit bercermin di riak gelombang Yakinkan rupa tak ada lagi mendung yang menghalang Menebar jala berharap ikan kan bersarang Jala terangkat senyum pun mengembang Teringat anak istri di seberang Segera biduk melaju layar pun terkembang Tampak waluku bersinar terang Menuntun biduk ke arah pulang Braakkk Sedikit oleng biduk berguncang Semeter ombak datang menghadang Firasat apa gerangan membayang Cepat cepatlah melaju biduk antar ku pulang Hati berdebar bak talu memukul genderang Sayup terdengar gemuruh ombak datang Semakin jelas terdengar memecah genderang Nyaliku gentar biduk bercadik ku pun berguncang Berputarputar karam dipermainkan gelombang Allaaahu akbar Allaaahu akbar takbir ku berkumandang Pegang ku erat pada sebatang papan yang terbelah memanjang Pusaran ombak membuatku berkunangkunang Samar ku lihat diantara deburan ombak nyiur yang tumbang Terhenti aku pada sebatang nyiur yang memalang Sedetik ku lihat desa ku menghilang Rata tersapu ombak yang menerjang Teringat anak istri yang menunggu ku pulang _____________ Aku terdampar di sebuah negeri yang tak ku kenal Hening sunyi senyap jiwaku meradang Adhy Saputra, 250215 Puisi Bencana Alam GempaBy Ale Tiba- tiba gempa Tiba- tiba panik porak poranda Gelombang Tsunami menyapa Tiba- tiba kematian nyata Bencana tiba- tiba Bencana dari Allah Bencana dari manusia Bencana dari alam Tiba- tiba kiamat kecil Tiba- tiba hari akhir hari ini Dimana peredam dan penjaga tiba- tiba Dimana selain dari pada-Nya Tempat bergantung dan berlindung Aku kecil dan tiada berdaya Aku berdzikir kepada Allah Aku bersyalawat kepada Rasulullah Nyawa ini tidak berhembus Aku menyatu dalam bencana Dalam kesempatan hidup kedua Sebelum jadi abu dan debu Cipanas, 09-02-2015 PUISI BENCANAkarya siamir marulafau Curah hujan membawa kabar Tetesan tergenang Mentari tak akan bersinar Awan akan bergumpal Jalan-jalan berlumpuran Kota kebanjiran Rembualan malam tersenyum ria Pohon-pohonan bertumbangan Petir menyambar Rumah roboh Mobil-mobil tertimpa pohon Mau ke mana? Hanya tangisan kedengaran Angin bertiup kencang Langit menghimpit Apa ini bencana? sm/04/02/2017 Demikianlah kumpulan puisi tentang bencana alam. Simak/baca juga kumpulan puisi bencana alam yang lain di blog ini. Semoga puisi tentang bencana alam di atas menghibur dan bermanfaat, Jangan lupa di share puisinya yah... Sampai jumpa di artikel puisi musibah alam selanjutnya Tetap di blog puisi dan kata bijak menyimak/membaca puisi puisi yang kami update. Terima kasih sudah berkunjung.
puisi bencana alam indonesia